Jumat, 30 April 2010

Kelainan Bawaan

Cacat bawaan merupakan suatu keadaan cacat lahir pada neonatus yang tidak diinginkan kehadirannya oleh orang tua maupun petugas medis. Perhatian kita terhadap cacat bawaan masih sangat kurang, sedangkan negara kita saat ini telah berhasil dalam program KB serta telah memasyarakatkan NKKBS, maka pada zaman sekarang ini masalah kualitas hidup anak merupakan prioritas utama bagi Program kesehatan Nasional. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup anak adalah cacat bawaan
Laporan dari beberapa penelitian angka kejadian cacat bawaan dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Angka kematian bayi dari tahun ketahun semakin lama semakin turun , tetapi penyebab kematian mulai bergeser. Sebelumnya penyebab kematian pada bayi sebagian besar disebabkan masalah sepsis, asfiksia, dan sindrom distres nafas, maka akhir-akhir ini mulai bergeser pada masalah cacat bawaan, begitu juga penyebab kematian anak-anak yang tadi nya masalah nutrisi dan infeksi sangat dominan, tetapi masalah cacat.

Cacat bawaan adalah keadaan cacat yang terjadi sebelum terjadi kelahiran. Istilah anomali kongenital adalah cacat fisik maupun non fisik, sedangkan malformasi dan dismorfi kongenital diartikan berupa cacat fisik saja.

Kelainan Kongenital
Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur. Kelainan kongenital dapat merupakan sebab penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir. Kematian bayi dalam bulan-bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre/- ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin.
 
A. Angka Kejadian
Kelainan kongenital pada bayi baru lahir dapat berupa satu jenis kelainan saja atau dapat pula berupa beberapa kelainan kongenital secara bersamaan sebagai kelainan kongenital multipel. Kadang-kadang suatu kelainan kongenital belum ditemukan atau belum terlihat pada waktu bayi lahir, tetapi baru ditemukan beberapa waktu setelah kelahiran bayi. Sebaliknya dengan kermajuan tehnologi kedokteran,kadang- kadang suatu kelainan kongenital telah diketahui selama kehidupan fetus. Bila ditemukan satu kelainan kongenital besar pada bayi baru lahir, perlu kewaspadaan kemungkian adanya kelainan kongenital ditempat lain. Dikatakan bahwa bila ditemukan dua atau lebih kelainan kongenital kecil, kemungkinan ditetemukannya kelainan kongenital besar di tempat lain sebesar 15% sedangkan bila ditemukan tiga atau lebih kelainan kongenital kecil, kemungkinan ditemukan kelainan kongenital besar sebesar 90%.
Angka kejadian kelainan kongenital yang besar berkisar 15 per i000 kelahiran angka kejadian ini akan menjadi 4-5% biIa bayi diikuti terus sampai berumur 1 tahun. Di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (I975-1979), secara klinis ditemukan angka kejadian kelainan kongenital sebanyak 225 bayi di antara 19.832
hidup atau sebesar 11,6I per 1000 kelahiran hidup, sedangkan di Rumah Sakit Dr. Pirngadi, Medan (1977-1980) sebesar 48 bayi (0,33%) di antara 14.504 kelahiran bayi dan di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada (1974-1979) sebesar 1.64da tri 4625 kelahiran bayi. Angka kejadian dan jenis kelainan kongenital dapat berbeda-beda untuk berbagai ras dan suku bangsa, begitu pula dapat tergantung pada cara perhitungan besar keciInya kelainan kongenital.

B.Faktor Etiologi

Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara bersamaan.
Beberapa faktor etiologi yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya kelainan kongenital antara lain:
[1] Kelainan Genetik dan Khromosom.
Kelainan genetik pada ayah atau ibu kemungkinan besar akan berpengaruh atas kelainan kongenital pada anaknya. Di antara kelainan-kelainan ini ada yang mengikuti hukum Mendel biasa, tetapi dapat pula diwarisi oleh bayi yang bersangkutan sebagai unsur dominan ("dominant traits") atau kadang-kadang sebagai unsur resesif. Penyelidikan daIam hal ini sering sukar, tetapi adanya kelainan kongenital yang sama dalam satu keturunan dapat membantu langkah-langkah selanjutya.
Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi kedokteran , maka telah dapat diperiksa kemingkinan adanya kelainan kromosom selama kehidupan fetal serta telah dapat dipertimbangkan tindakan-tindakan selanjutnya. Beberapa contoh kelainan kromosom autosomal trisomi 21 sebagai sindroma down (mongolism). Kelainan pada kromosom kelaminsebagai sindroma turner.
[2] Faktor Mekanik
Tekanan mekanik pada janin selama kehidupan intrauterin dapat menyebabkan kelainan hentuk organ tubuh hingga menimbulkan deformitas organ cersebut. Faktor predisposisi dalam pertumbuhan organ itu sendiri akan mempermudah terjadinya deformitas suatu organ. Sebagai contoh deformitas organ tubuh ialah kelainan talipes pada kaki sepcrti talipes varus, talipes valgus, talipes equinus dan talipes equinovarus (clubfoot).
[3] Faktor infeksi.
Infeksi yang dapat menimbulkan kelainan kongenital ialah infeksi yang terjadi pada periode organogenesis yakni dalam trimester pertama kehamilan. Adanya infeksi tertentu dalam periode organogenesis ini dapat menimbulkan gangguan dalam pertumbuhan suatu organ rubuh. Infeksi pada trimesrer pertama di samping dapat menimbulkan kelainan kongenital dapat pula meningkatkan kemungkinan terjadinya abortus. Sebagai contoh infeksi virus pada trimester pertama ialah infeksi oleb virus Rubella. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita infeksi Rubella pada trimester pertama dapat menderita kelainan kongenital pada mata sebagai katarak, kelainan pada sistem pendengaran sebagai tuli dan ditemukannya kelainan jantung bawaan. Beberapa infeksi lain pada trimester pertama yang dapat menimbulkan kelainan kongenital antara lain ialah infeksi virus sitomegalovirus, infeksi toksoplasmosis, kelainan-kelainan kongenital yang mungkin dijumpai ialah adanya gangguan pertumbuhan pada system saraf pusat seperti hidrosefalus, mikrosefalus, atau mikroftalmia.

[4]Faktor obat

Beberapa jenis obat tertentu yang diminum wanita hamil pada trimester pertama kehamilan diduga sangat erat hubungannya dengan terjadinya kelainan kongenital pada bayinya. Salah satu jenis obat yang telah diketahui dagat menimbulkan kelainan kongenital ialah thalidomide yang dapat mengakibatkan terjadinya fokomelia atau mikromelia. Beberapa jenis jamu-jamuan yang diminum wanita hamil muda dengan tujuan yang kurang baik diduga erat pula hubungannya dengan terjadinya kelainan kongenital, walaupun hal ini secara laboratorik belum banyak diketahui secara pasti. Sebaiknya selama kehamilan, khususnya trimester pertama, dihindari pemakaian obat-obatan yang tidak perlu sama sekali; walaupun hal ini kadang-kadang sukar dihindari karena calon ibu memang terpaksa harus minum obat. Hal ini misalnya pada pemakaian trankuilaiser untuk penyakit tertentu, pemakaian sitostatik atau prepaat hormon yang tidak dapat dihindarkan; keadaan ini perlu dipertimbangkan sebaik-baiknya sebelum kehamilan dan akibatnya terhadap bayi.

[5] Faktor umur ibu

Telah diketahui bahwa mongoIisme lebih sering ditemukan pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mendekati masa menopause. Di bangsal bayi baru lahir Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo pada tahun 1975-1979, secara klinis ditemukan angka kejadian mongolisme 1,08 per 100 kelahiran hidup dan ditemukan resiko relatif sebesar 26,93 untuk kelompok ibu berumur 35 tahun atau lebih; angka keadaan yang ditemukan ialah 1: 5500 untuk kelompok ibu berumur <>[6] Faktor hormonal

Faktor hormonal diduga mempunyai hubungan pula dengan kejadian kelainan kongenital. Bayi yang dilahirkan oleh ibu hipotiroidisme atau ibu penderita diabetes mellitus kemungkinan untuk mengalami gangguan pertumbuhan lebih besar bila dibandingkan dengan bayi yang normal.

[7] Faktor radiasi

Radiasi ada permulaan kehamiIan mungkin sekali akan dapat menimbulkan kelainan kongenital pada janin. Adanya riwayat radiasi yang cukup besar pada orang tua dikhawatirkan akan dapat mengakibatkan mutasi pada gene yang mungkin sekali dapat menyebabkan kelainan kongenital pada bayi yang dilahirkannya. Radiasi untuk keperluan diagnostik atau terapeutis sebaiknya dihindarkan dalam masa kehamilan, khususnya pada hamil muda.

[8] Faktor gizi

Pada binatang percobaan, kekurangan gizi berat dalam masa kehamilan dapat menimbulkan kelainan kongenital. Pada manusia, pada penyelidikan-penyelidikan menunjukkan bahwa frekuensi kelainan kongenital pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan makanan lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi-bayi yang lahir dari ibu yang baik gizinya. Pada binatang percobaan, adanya defisiensi protein, vitamin A ribofIavin, folic acid, thiamin dan lain-Iain dapat menaikkan kejadian &elainan kongenital.

[8] Faktor-faktor lain

Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia, hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan kongenitai tidak diketahui.

C.Diagnosa 

Pemeriksaan untuk menemukan adanya kelainan kongenital dapat dilakukan pada -pemeriksaan janin intrauterine, dapat pula ditemukan pada saat bayi sudah lahir. Pemeriksaan pada saat bayi dalam kandungan berdasarkan atas indikasi oleh karena ibu mempunyai faktor resiko, misalnya: riwayat pernah melahirkan bayi dengan kelainan kongenital, riwayat adanya kelainan-kongenital dalam keluarga, umur ibu hamil yang mendekati menopause.

Pencarian dilakukan pada saat umur kehamilan 16 minggu. Dengan bantuan alat ultrasonografi dapat dilakukan tindakan amniosentesis untuk mengambil contoh cairan amnion Beberapa kelainan kongenital yang dapat didiagnose dengan cara ini misalnya: kelainan kromosome, phenylketonuria, galaktosemia, defek tuba neralis terbuka seperti anensefali serta meningocele. Pemeriksaan darah janin pada kasus thallasemia. Untuk kasus2 hidrosefalus pemeriksaan dapat diketemukan pada saat periksa hamil

D. Penanganan
Kelainan kongenital berat dapat berupa kelainan kongenital yang memerlukan tindakan bedah, kelainan kongenital bersifat medik, dan kelainan kongenital yang memerlukan koreksi kosmetik.

Setiap ditemukan kelainan kongenital pada bayi baru lahir, hal ini harus dibicarakan dengan orangtuanya tentang jenis kemungkinan faktor penyebab langkah-langkah penanganan dan prognosisnya.

Sebagian besar penyebab cacat bawaan belum diketahui dengan pasti. Sebagian garis besar cacat bawaan disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan, ada 4 kategori penyebab cacat bawaan (clark, 1991), antara lain =

A. Lingkungan 6 %
B. Multifaktoral, gabungan antara faktor genetik dan lingkungan 20 %
C. Single mutant atau medelian trait 7,5 %
D. Keainan kromosom
 
Patogenesa terjadinya defek pada janin ada 4 cara, antara lain =
Deformasi adalah suatu anomali yang disebabkan oleh tekanan mekanik yang luar biasa pada janin yang dedang berkembang. Keadaan ini biasanya terjadi 20 minggu kehamilan sampai trimester akhir kehamilan, contoh dari proses deformasi antara lain bayi kemba, posisi bayi yang tidak normal, oligohidramnion, dll.
Disrupsi, terjadi bila ada kerusakan yang mempengaruhi atau menghentikan morfogenesis suatu bagian tubuh yang sedang berlangsung. Disrupsi ini terjadi oleh berbagai faktor yang bersifat teratogen, seperti infeksi virus intrauterin, penyakit ibu, obat-obatan, zat kimia dan cederadan cedera panas.
Malformasi merupakan kelianan perkembangan instrinsik dalam struktur tubuh selama kehidupan prenatal, mekanisme terjadinya malformasi belum banyak diketahui, tetapi kemungkinan menyangkut berbagai kesalahan dalam proses porliferasi sel, embrional, diferensiasi, migrasi dan kematian program.
Displasia merupakann kesalahan struktural akibat morfogenesis abnormal yang hanya mengenai jaringan tertentu, misalnya displasia ektodermal (yang terkena rambut, gigi, kulit, kelenjar keringat dan air mata), diplasia jaringan ikat, diplasia skeletal yang tidak proporsional.

Kamis, 29 April 2010

Cuap-Cuap


hidup di dunia hampir 20 tahun, namun dalam 20 tahun itu apa yang sudah kuhasilkan??? i think not, yang ada hanya selalu membuat susah orang lain. selalu dalam diri ingin berbuat lebih namun apa daya tidak ada kemampuan untuk itu. yang ada hanya bisa berusaha dan berdoa semoga kedepannya nanti bisa lebih baik dari sekarang.
rasanya ingin merubah sifat-sifat jelek yang ada dalam diri, namun selalu saja ada hambatan dan kesulitan, sampai akhirnya kembali ke keadaan semula lagi.
senang, marah, sedih semuanya sudah dialami dalam berbagai keadaan. yah memang proses untuk menjadi dewasa itu tidak mudah. butuh perjalanan panjang untuk semuanya. tapi apa di umur 20 tahun ini sudah ada tanda-tanda menjadi orang dewasa yang bijaksana???
sebenarnya bijaksana itu apa??? dewasa itu apa??? apa orang yang umurnya lebih tua udah bisa dikatakan dewasa, ku pikir tidak umur tidak lah menjamin kedewasaan seseorang yang mendewasakannya adalah pengalamannya.
Tapi pengalaman juga bukan menjamin kematangan seseorang. pengalaman hanyalah sebagian dari pendewasaan seseorang yang betul betul dewasa adalah orang yang bisa mengambul hikmah dari pengalamannya. 
terkadang orang-orang bilang saya lebih pengalaman dari kamu jadi tidak usah ikut campur atau apalah. tapi sebenarnya dengan berkata begitu menunjukkan bagaimana tidak dewasanya dia. bukankah dengan memberi kesempatan pada orang lain akan membuat orang lain punya tambahan ilmu juga dan lagipula tidak akan mengurangi apa yang dia dapat. maka dari itu orang yang dewasa sebenarnya adalah orang yang telah memiliki banyak pengalama dan telah merasakan banyak hal serta mempu mengambil hikmah dari apa yang telah dialaminya.
nah sekarang bagaimana dengan diriku yang telah menginjak usia 20 tapi belum mampu untuk dewasa dan mandiri sepenuhnya. semuanya masih tergantung sama orang tua dan teman-teman ku. mungkin inilah kodrat manusia cantik, jelek, pintar, bodoh, kaya, miskin, tua, muda tidak ada yang bisa sendiri. Tapi setidaknya aku ingin menjadi orang yang berguna untu banyak orang. 

My friend and me


Finally, rekreasi juga setelah berbulan-bulan berencana baru bisa terlaksana. Kali ini banyak keanehan yang terjadi, mulai dari berangkat sampai pulang. Objek kali ini adalah pemandian alam bantimurung. Karena teman-teman sekelas susah banget diajakin untuk berwisata, biasanya hanya berencana tapi tak ada yang terlaksana. Makanya sehari sebelum keberangkatan gue baru ngusulin ke mereka abisnya kalau direncanakan beberapa minggu sebelumnya gak akan berhasil, niatnya sih supaya banyak yang ikut, kan kalau dibeitahu sehari sebelum hari H gak ada waktu untuk berfikir dan bilang tidak. Lumayan banyak yang bilang mau, senang juga rasanya mikirin besok akan bersenang-senang sama semuanya.

Keesokan harinya gue udah semangat juang 45 bangun tidur langsung beresin semua pekerjaan rumah, siap-siap untuk berangkat. Eh ternyata setelah sampai di tempat ngumpul baru 2 orang yang datang padahal janjinya jam 8 dan waktu gue tiba sudah jam 8.30. Setelah nunggu sejam lebih yang terkumpul ternyata Cuma 11 orang, yah lumayan lah dari pada gak berangkat sama sekali gue kan udah ngorbanin kuliah gue demi refreshing sehari ini.
Nah kami pun semua siap-siap untuk berangkat, pertama-tama tentunya cari mobil dulu buat kesana. Tentunya mobil yang dicari sesuai dengan biaya yang ada yaitu angkot. Nyari angkot untuk ditumpangi kesana ternyata susah gak ada kecocokan harga, beberapa angkot udah nawarin tapi gak ada harga yang cocok mana sopirnya seram-seram lagi. Bahkan ada angkot yang maksa kami naik padahal kami gak mau. Setelah sejam barulah kami dapat angkot yang pas kayaknya sih supirnya lumayan, gak menyeramkan kayak supir-supir sebelumnya.
Perjalanan pun dimulai jarak dari kotaku ke bantimurung sekitar satu jam tigah puluh menit. Di mobil kami pun saling bercanda dan
untuk menghilang kan rasa capek karena tadi berurusan sama supir angkot yang galak-galak. Dalam perjalanan mobil kami sempat di tahan oleh petugas katanya sih karena lewat batas operasinya. Supirnya pun diperiksa kelengkapan surat-suratnya. Tapi bukan berarti surut lengkap bisa lewat dengan mudah ternyatu untuk lewat masih dibutuhkan administrasi lain biasa lah untuk kelancara. Dalam hati gue berfikir, gila bener neh negeri orang besar semakin besar dan orang kecil semakin di kecilkan gimana mau sejahtera. Jadi ingat filmnya om dedi mizwar alangkah lucunya negri ni, kalau dipikir pikir emang lucu koruptor sama pencopet apa bedanya. Yah bedanya Cuma tempat mengambilnya, toh yang diambil sama-sama bukan milik meraka. Ya, sudalah biarkan pencuri-pencuri itu sadar dengan sendirinya (tapi kapan ya :D).
Kembali keperjalananya, akhirnya sampai juga di tempat tujuan, Pemandian alam bantimurung merupakan salah satu tempat wisata yang ramai pengunjungnya apalagi hari minggu kayak sekarang. Baru di pintu masuk aja udah bergerombol orang apalagi didalamnya. Pokoknya semua model ada deh mulai dari orang tua sampai anak-anak jangan kan anak-anak balita pun ada. Setelah ngantri ambil tiket masuk, cari tempat buat barang-barang, ritual pun dimulai. Biasa foto-foto abis itu mandi kan gak lucu ke pemandian tapi gak mandi. Karena kebetulan semua teman ku pengen mandi jadi kami bergantian jaga barang. Setelah puas berendam di bawah air terjun gue dan teman-teman naik untuk beristirahat.
Sementara asik-asiknya duduk, eh tiba-tiba ada yang menyapa dua orang cowok gak dikenal minta tolong buat di jagain tasnya. Karena orang asing jadi kami gak langsung terima. Dalam pikiran ku mulai timbul pikiran-pikiran aneh, bagaimana kalau ini orang sengaja nitip tasnya terus nanti kami di tuduh mengambil barang mereka terus disuruh ganti deh atau kalau tidak barang kami yang diambil (dasar otak sinetron…). Lama kemi berunding akhirnya karena kasihan melihat mereka teman ku pun setuju. Dan satu lagi mereka menawarkan untuk pulang bareng. Awalnya kami menolak untuk pulang bersama soalnya takut di culik atau diapa-apain tapi karena tawarannya menguntungkan jadi kami menerima tawarannya. Kami pun segera menelpon supir angkot tadi untuk membatalkan janji agar dia tidak menjemput kami lagi. Singkat cerita setelah puas mandi dan main kami siap-siap untuk pulang dan tentunya bersama kenalan baru tadi. Oh iya waktu di kamar ganti saat ganti pakaian terjadi hal memalukan, betul-betul bikin malu, kan kamar gantinya gantungannya kurang jadinya gue menaruh tas di sela-sela batu (kamar mandinya di buat dari gua yang di bentuk jadi ruang ganti), baju gue kemudian gue keluarkan dan gue simpan di sela batu yang lain tapi ternyata itu bukan sela batu tapi goa, semacam lorong lah. Jadilah pakaian gue terjun kelorong itu otomatis gue panic dan secara otomatis pula tirainya gue buka padahal gue sama teman gue Cuma pakai sarung untung masih pake baju. Penjaganya pun memberikan tongkat untuk mengambilnya. Hasilnya gue lama banget dalam kamar ganti sampai-sampai cewek yang ngantri di belakang gue marah-marah. Gue doain aja moga-moga tuh cewe gak cepat tua deh karena sering marah, kan mestinya sesame cewek dia ngerti gimana kalau cewek ganti baju.
Ketika jalan keluar supir angkotnya nelpon dan marah-marah kenapa membatalkan perjanjian padahal dia sudah rugi banyak. Tapi mau diapakan lagi toh sekarang dia juga sudah tidak bisa menjemput kami karena sudah kembali ke kota. Karena gak tau mau bilang apa lagi temanku segera mematikan telponnya. Kasihan juga pak sopir itu sudah mau mengantar kami yah walaupun dengan harga yang mahal tapi kan setidaknya kami telah membayar setengah dari perjanjian yang dibuat jadi boleh dibilang impas. Dalam saya merasa cukup bersalah juga kenapa menerima tawaran orang asing dan membatalkan perjanjian. Dalam perjalanan pulang kami beru ngobrol dengan dua orang asing yang sama sekali tak ku ketahui nama dan pekerjaannya. Sempat berfikir begaimana kalau mereka penjahat atau buronan. Tapi pada akhirnya sampai juga kok dirumah dengan selamat walaupun hujan-hujan dan seluruh badan pegal-pegal tapi ya lumayan lah buat refresing sehari kan besoknya bakalan kembali kerutinitas biasa kuliah dengan rute rumah kampus.

Jumat, 09 April 2010

soppeng-ku


Ada yang pernah dengar kota bernama soppeng?? Yah tentunya orang-orang yang tinggal di Sulawesi terutama Sulawesi selatan sudah tidak asing lagi dengan kota ini. soppeng adalah salah satu kabupaten yang Terletak di Sulawesi selatan. Soppeng yang beribu kota watansoppeng ini memiliki luas 1.359,44 km2 dengan penduduk + 250.000 jiwa. Yah sebuah kota kecil yang mayoritas penduduknya adalah orang bugis. 
Meskipun aku lahir dan besar di Makassar, tapi soppeng sudah kuanggap seperti kampong halamanku mengingat kedua orang tua ku dan sebagian besar keluargaku berdomisili di sana. 
Soppeng adalah sebuah kota yang indah dimana keadaan alamnya sangat alami dan hijau oleh berbagai pohon. Saat melintasi jalan di kota ini sepanjang jalan kita dapat melihat berbagai pohon yang ditanam dengan rapi di sisi jalan. Berbagai macam pohon ini menghiasi setiap sisi jalan dengan teratur dan rapi. Bukan hanya itu kita dapat menjumpai banyak sawah yang terhampar menambah kealamian dari kota ini. Soppeng sendiri terbagi menjadi beberapa kecamatan yaitu donri-donri, ganra, lalabata, liliriaja, lilirilau, marioriawa, marioriwawo, dan kecamatan citta. 
Soppeng memiliki beberapa tempat wisata yang paling terkenal adalah pemandian air panas lejja, pemandian alam citta,dan kolam pemandian mata air ompo serta rumah adat sao Mario atau rumah seribu tiang. Selain itu soppeng di kenal oleh massyarakat dengan kota kalong atau kota yang banyak kelelawarnya. Yah walaupun kelelawar itu Cuma ada di sekitar pusat kota. Bukan di setiap bagian kota ada melainkan Cuma ada satu tempat pada pusat kota. Kelelawar ini biasa berkumpul di suatu pohon dekat mesjid raya soppeng. Saat siang hari akan tampak sangat jelas kelelawar itu berkumpul dan hinggap di pohon dan pada saat menjelang malam hari semuanya akan terbang untuk mencari makan (tahu sendirikan kelelawar itu aktif di malam hari). 

Kamis, 08 April 2010

USG (ULTRASONOGRAFI)


 
A. PENGERTIAN DAN FUNGSI USG
Di zaman sekarang ini saat teknologi sudah semakin canggih, apalagi dari tehun ke tahun para ilmuwan dan peneliti terus berusaha untuk menemukan sesuatu hal yang baru, penelitian-penelitian it uterus berkembang dan berdampak pada berbagai aspek kehidupan manusia. Aspek yang turut mendapatkan dampak besar dari kemajuan teknolii yaitu aspek kesehatan. Salah satu alat kesehatan yang menggunakan teknologi yaitu banyaknya penggunaan alat-alat kedokteran yang menggunakan computer. Salah satunya adalah USG.
USG adalah singkatan dari ultrasonografi yaitu suatu alat yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang dipancarkan oleh suatu penjejak (yang disebut transduser) pada suatu organ yang diperiksa. “Jadi, pemeriksaan USG tidak memakai sinar X atau rontgen untuk menghasilkan gambar janin. Walaupun sebenarnya menggunakan rontgen atau sinar X cukup aman tetap saja menakutkan dan ada "efek buruk", tetapi dengan USG yang berbasis gelombang suara maka impian tersebut dapat terkabul.USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz - 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor.
Fungsi USG dalam kehamilan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui usia kehamilan
2. Kehamilan tunggal atau kembar
3. Mengetahui kelainan bawaan janin
4. Mengetahui gangguan pertumbuhan janin
5. Mendeteksi adanya kemungkinan terjadi preeklamsi pada usia kehamilan lebih lanjut
6. Mendeteksi adanya kemungkinan terjadi pertumbuhan janin yang terhambat ( PJT ) pada usia kehamilan lebih lanjut
7. Mendeteksi kemungkinan lahir prematur
8. Mendeteksi adanya kelainan pada organ reproduksi ibu pada saat kehamilan misalnya adanya kista ovarium dan myoma
B. Sejarah USG
USG yang ditemukan seiring dengan perkembangan teknologi sangat membantu dunia kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri dada). Tepatnya sekitar tahun, prinsip kerja gelombang ultrasonic mulai di terapkan dalam bidang kedokteran.
Dalam hal ini yang di manfaat kan dalam USG saat pertama kali di temukan adalah kemampuan untrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” yang kemudian secara luas di terapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri dada). Baru pada awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan hanya untuk terapi. Hal tersebut disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas Vienna, Austria. Bersama dengan saudaranya, Freiderich, seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak. Dengan menggunakan transduser (kombinasi alat pengirim dan penerima data), hasil pemindaian masih berupa gambar dua dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas rendah. Kemudian George Ludwig, ahli fisika Amerika, menyempurnakan alat temuan Dussik. 
Tahun 1949, John Julian Wild, ahli bedah Inggris yang bekerja di Medico Technological Research Institute of Minnesota, berkolaborasi dengan John Reid, seorang teknisi dari National Cancer Institute. Mereka melakukan investigasi terhadap sel-sel kanker dengan alat ultrasonik. Beberapa jenis alat yang dibuat untuk kepentingan investigasi tersebut antara lain B-mode ultrasound, transduser/alat pemindai jenis A-mode transvaginal, dan transrectal. Prinsip alat-alat tersebut mengacu pada sistem radar. Oleh sebab itu mereka kemudian menyebutnya sebagai Tissue Radar Machine (mesin radar untuk deteksi jaringan). Beberapa hasil penelitian lanjutan yang cukup penting dalam bidang obstetri ginekologi antara lain ditemukannya metode penentuan ukuran janin (fetal biometry), teknologi transduser/alat pemindai digital, transduser dua dimensi dan tiga dimensi modern penghasil tampilan gambar jaringan yang lebih fokus, dan penentuan jenis kelamin janin dalam kandungan (Fetal Anatomic Sex Assignment/FASA).
Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini. Ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi medical imaging yang dikenal sampai saat ini Medical imaging (MI) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasive). Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendetektian hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar bekerjanya peralatan MI. 
Pada awalnya saat baru di temukan USG ini bentuknya sangat tidak praktis, besar alatnya kira-kira sebesar lemari es 2 pintu, tetapi karena perkembangan iptek yang sangat pesat sampai dalam kurung waktu kurang lebih 20 tahun saja sudah demikian maju, sehingga hampir tiap tahun ada teknologi baru yang di tambahkan. 
Sampai sekarang ini yang menjadi dasar seluruh alat USG adalah USG 2 dimensi, artinya walaupun menggunakan lebel 4 dimensi tapi tetap berdasar pada system 2 dimensi. Dimensi untuk dialam kita saja hanya ada dimensi panjang lebar dalam. Tapi entahlah kalau kedepannya ada ilmuwan yang menemukan dimensi lainnya. USG 3 dimensi yang kira-kira ada sekitar 3-4 tahun yang lalu adalah hasil dari pengembangan 2 dimensi panjang dan lebar yang dengan proses computer (sgala macam processor-processor yang baru) dapat di buat rekonstrusi dari potongan-potongan gambar 2 dimensi menjadi tampilan 3 dimensi di layar monitor, sehingga kita bisa melihat bagaiman bentuk bayi secara jelas, bagaiman bentuk hidungnya dahinya atau bibirnya. Artinya dengan teknologi 3 dimensi ini profil bayi sudah dapat di lihat
C. Persiapan alat 
Dalam USG persiapan alat yang di butuhkan adalah
  Transduser, Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
  Monitor-monitor yang digunakan dalam USG
  Mesin USG, Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC cara USG merubah gelombang menjadi gambar.

D. Cara kerja
Seperti kebanyakan alat-alat lainnya USG juga punya cara kerja tersendiri. Cara kerja USG adalah dengan menempelkan bagian alat yang disebut trans duser pada bagian luar tubuh. Lalu secara bertahap potongan gambar dikirim ke layar monitor. USG digunakan dengan cara memanfaatkan gelombang ultrasonic sebagai prinsip kerjanya. Jadi bukan menggunakan sinar X seperti yang di ketahui orang awam. USG mempunyai frekuensi gelombang seara di atas 20 KHz (20.000 gelombang perdetik), sementara gelombang suara yang dapat kita dengar sehari-hari yairu20-20.000 Hz. Semntare untuk keperluan diagnistik di butuhkan sumber suara dengan frekuensi 1-20 MHz. namun yang di gunakan pada umumnya adalah 3,5 MHz, 5 MHz, serta 7,5 MHz. penggunaan 3,5 MHz atau lebih untuk USG perabdominam dan 5 MHz atau lebih untuk USG pervaginam.
Pemeriksaan USG di kelompokkan ke dalam 2 yaitu :
1. Pervaginam, ibu hamil harus berbaring telentang dan perutnya akan diberi minyak atau jelly. Kemudian sebuah transduser digerakkan perlahan-lahan di permukaan perut. “Pemakaian jelly ini berguna karena di atas kulit terdapat lapisan udara yang dapat memantulkan kembali gelombang suara yang datang.”
  Memasukkan probe USG transvaginal/seperti melakukan pemeriksaan dalam.
  Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu. 
  Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing. 
  Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada rahim. 
  Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi. 
  Tidak menyebabkan keguguran. 
2. Perabdominan, perlu diketahui pada pemeriksaan ini ibu hamil akan di minta menahan air kencingnya sebelum pemeriksaan karena pada kehamilan trimester 1karena pada waktu itu, organ genitalia intern masih berada di bawah rongga panggul. Tertutup oleh massa usus yang berisi gas, selain juga dilindungi oleh tulang panggul sehingga menghalangi penjalaran gelombang USG. Untuk mengatasi hal itu harus dibantu dengan kandung kemih yang penuh. Dengan demikian kandung kemih itu akan mendesak massa usus keluar dari rongga panggul sehingga rahim terdesak lebih jauh. Itulah mengapa sering dikatakan juga air kemih itu sebagai jendela ventilasi untuk meneropong ke dalam.

  Probe USG di atas perut. 
  Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu. 
  Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot perut, lemak baru menembus rahim.
Pemeriksaan dengan USG wajib semasa kehamilan sebetulnya hanya dua kali, yaitu: 
 Saat pertama kali pemeriksaan kehamilan/ trimester 1 (usia kehamilan berapa pun namun biasanya pada usia kehamilan 10-12 minggu). Pemeriksaan ini dilakukan sebagai skrining awal. Gambaran janin yang masih sekitar 8 cm akan terlihat tampil secara utuh pada layar monitor. 
 Usia kehamilan 20-24 minggu/trimester 2 sebagai skrining lengkap. Setelah usia kehamilan lebih dari 12 minggu gambaran janin pada layar monitor akan terlihat sebagian-sebagian/tidak secara utuh. Karena alat scan USG punya area yang terbatas, sementara ukuran besar janin sudah bertambah atau lebih dari 8 cm. Jadi, untuk melihat kondisi janin dapat per bagian, misalnya detail muka, detail jantung, detail kaki dan sebagainya. 
Selain itu, penggunaan alat USG dapat dilakukan atas dasar indikasi yakni: 
 Pemeriksaan USG serial untuk mengukur pertumbuhan berat badan janin. 
 Bila perlu pada usia kehamilan 38-42 minggu untuk melihat bagaimana posisi bayi apakah melintang, kepala turun, dan lainnya.
E. Indikasi 
Dalam pemeriksaan usg ada beberapa indikasi yaitu
1. Usia kehamilan tidak jelas
2. Tersangka kehamilan multipel
3. Perdarahan dalam kehamilan
4. Tersangka kematian mudiqah (janin)
5. Tersangka kehamilan ektopik
6. Tersangka kehamilan mola
7. Terdapat perbedaan tinggi fundus uteri dan lamanya amenorea
8. Presentasi janin tidak jelas
9. Tersangka pertumbuhan janin terhambat
10. Tersangka janin besar
11. Tersangka oligohidramnion/polihidramnion
12. Penentuan profil tersangka biofisik janin
13. Evaluasi letak dan keadaan plasenta
14. Adanya resiko/tersangka cacat bawaan
15. Alat bantu dalam tindakan obstetri, seperti versi luar, versi ekstraksi, plasenta manual,dsb
16. Tersangka hamil dengan IUD
17. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal
18. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal
19. Sebagai alat bantu dalam tindakan intervensi seperti amniosintesis, biopsivili korales, transfusi intrauterine, fetuskopi, dsb